THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES

Senin, 18 Januari 2010

DUNIA TIDAK SIAP DENGAN PERDAGANGAN BEBAS

Reaksi terhadap pertemuan APEC di Filipina beragam. Beberapa negara anggauta, tentu saja termasuk tuan rumah Filipina, menganggap pertemuan tersebut sukses. Lebih dari itu, hasil substantif juga mereka anggap sangat positif. Reaksi yang sangat berbeda datang dari negara anggauta lain, termasuk AS.Semua mendapat payung kata "fleksible" yang dalam kenyataan artinya tidak mengikat. Jadi, dalam soal inipun secara substantif pertemuan APEC di Filipina tidak memberi hasil yang terlalu banyak.

Dibandingkan dengan beberapa pertemuan sebelumnya, pertemuan kali ini memang sekedar melanjutkan rencana yang disepakati sebelumnya, dari Seattle, Bogor, dan Osaka. Bedanya, kali ini tiap negara harus mengajukan Individual Action Plan (IAP), dan ternyata sebagian besar, termasuk Indonesia, mengusulkan hal hal yang tidak baru.

Apakah memang negara anggauta mulai skeptis dengan APEC? Ataukah mereka makin kurang percaya dengan prinsip perdagangan bebas?

Kawasan Pasifik, dan dunia pada umumnya, memang ternyata belum siap dengan sistem perdagangan bebas dalam arti yang sebenarnya.

Dalam praktek perdagangan bebas, AS sebenarnya juga tergolong macan kertas. Dari posisinya yang keras menuntut liberalisasi sektor pertanian, yang sangat ditentang oleh Eropa, mereka akhirnya tunduk juga pada EU. Perubahan posisi ini yang kemudian membuat Putaran Uruguay berhasil diselesaikan tahun 1994. Tapi, prinsip perdagangan bebas jelas dikorbankan, apapun alasannya. Sebenarnya, tekanan dalam negeri AS berada di belakang pelunakan sikap tersebut. Suatu pasal dalam undang undang pertanian AS yang dikeluarkan baru baru ini dengan tegas menyebutkan bahwa "tidak semua sektor pertanian siap untuk masuk ke pasar bebas".

Jadi, harus diakui dunia memang belum siap dengan sistem perdagangan bebas. Sistem itu tetap menjadi favorit, didengungkan ber-kali kali di setiap pertemuan, namun kalau sudah sampai tahap praktek (action), mereka cenderung berjalan di tempat. Mungkin faktor ini yang menyebabkan IAP di pertemuan APEC baru baru ini tidak mengandung hal hal yang baru.

sumber : http://www.pacific.net.id/pakar/iwan/spapec1.htm

0 comments: