ANALISIS PENGARUH BRAND IMAGE TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN HANDPHONE NOKIA
Disusun oleh :
1.Ricca Octavia ( 10206812 )
2.Siti Hajar ( 10206922 )
TUGAS KELOMPOK RISET PEMASARAN......
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Suatu perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu bertahan untuk menjual produk dimana terdapat banyak pesaing yang menjual produk sejenis. Banyak pesaing yang muncul membuat perusahaan-perusahaan penggagas produk ( market leader ) berpikir agar produknya tetap mampu diminati konsumen. Salah satu cara yang diambil perusahaaan agar loyalitas konsumen terhadap produknya tetap terjaga adalah dengan menciptakan / membuat image produk perusahaan itu baik dimata konsumen. Image produk yang baik akan lebih memudahkan perusahaan untuk memenangkan pasar dengan menggunakan salah satu atribut produk yang kuat seperti merek.
Freddy Rangkuti ( 2004 : ix ) mengatakan bahwa kesalahan utama yang tidak disadari oleh pemasar yaitu keyakinan bahwa satu-satunya jalan untuk berhasil adalah merebut pangsa pasar dan dominan di pasar tersebut dengan cara melakukan pengembangna secara terus-menerus untuk menciptakan new brand ( merek baru ) berikut variannya. Menurutnya merek baru berikut varian-variannya tersebut hanya untuk mengejar peningkatan penjualan dengan harapan nantinya dapat merebut pangsa pasar, padahal kita mengetahui bahwa produk yang memiliki consumer value yang sama halnya akan menjadi produk komoditi dan biasanya konsumen akan membeli produk tersebut berdasarkan pertimbangan harga bukan berdasarkan karakteristik yang kuat.
Menurut Dondin Syamsudin ( www.digilib.mmui.edu ) sangatlah tidak mudah bagi produsen dalam membangun mereknya, mulai dari tahap menancapkan brand awareness hingga mencapai commited buyer. Selain itu kunci dari terbentuknya loyalitas konsumen adalah suksesnya perusahaan membuat karakteristik merek yang kuat.
Menurut Siska Wirastuty ( 2006 ) konsumen brand image muncul untuk mengetahui sejauh mana konsumen merasa terikat menyukai dan menghargai merek sehingga pada akhirnya terciptanya loyalitas konsumen.
Suatu merek dapat dikatakan kuat apabila merek tersebut mempunyai brand equity yang tinggi seperti brand preference, brand loyalty, brand association, brand quality,dan brand assets yang didukung oleh brand value yang tinggi. Brand equity yang tinggi tidak begitu saja terbentuk, harus dapat pengembangan dan pengelolaan yang berkesinambungan dan terus-menerus dari perusahaan.
Alasan lain perusahaan perlu mengembangkan merek adalah merek mempunyai nilai lebih jika dibandingkan dengan produk itu sendiri. Kelebihan merek yaitu mengandung nilai-nilai yang bersifat intangible, emosional, keyakinan, harapan, dan persepsi pelanggan.
Menciptakan merek yang kuat sangat menguntungkan perusahaan nantinya. Perusahaan tidak perlu takut dengan kondisi pasar yang ada, misalnya perubahan harga pada produk tersebut, merek itulah yang nantinya akan tetap mengikat konsumen untuk tetap loyal terhadap produk yang dijual. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Amilia Safitri ( 2007 ) yang menyebutkan bahwa merek yang kuat merupakan pembeda yang jelas, bernilai, dan berkesinambungan yang menjadi ujung tombak bagi daya saing perusahaan dan sangat membantu bagi penerapan strategi pemasaran.
Selain itu Irma Ambasari ( 2006 ) dalam penelitiannya juga menyebutkan bahwa membangun merek yang kuat merupakan kunci keberhasilan suatu merek handphone untuk ikut meramaikan pasar. Banyak pula pengguna merek tersebut yang tetap loyal terhadap produk-produk yang ditawarkan.
Oleh karena itu, kami ingin menganalisis pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen dengan menggunakan Nokia sebagai produknya. Nokia merupakan produsen handphone terbesar di dunia. Produk handphone Nokia memenuhi standar utama digital dan analog di 130 negara di dunia. Nokia mobile phones berkantor pusat di Finlandia, memiliki delapan pabrik ponsel di tujuh Negara di dunia.
Sejak itu nama Nokia sebagai produk telekomunikasi mulai berkibar. Bermula dengan dibentuknya departemen elektronik yang meyumbang sebesar tiga persen terhadap total nilai penjualan Nokia Group.
1.2Rumusan Masalah dan Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dan untuk lebih mempermudah pembahasan maka difokuskan perumusan masalah yaitu : “ Bagaimana pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen handphone Nokia? “
Dalam penelitian ini penulis hanya menganalisis pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen berdasarkan dimensi asosiasi merek yang dilihat dari sisi atribut produk, harga, dan manfaat.
1.3Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brand image pada handphone Nokia terhadap loyalitas konsumen.
1.4Manfaat Penelitian
1.Bagi penulis
Dengan adanya penelitian ini akan memperoleh dan meperluas wawasan serta pengetahuan dalam manajemen pemasaran mengenai pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen.
2.Bagi perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat menjadi bahan pertimbangan dan acuan bagi perusahaan dalam menjalankan strategi pemasarannya, terutama yang berhubungan dengan pengembangan brand image.
3.Bagi pembaca
Dapat menambah pengetahuan tentang pengaruh brand image terhadap loyalitas konsumen dan dapat digunakan sebagai referensi untuk kepentingan penelitian yang sama.
1.5Metode Penelitian
1.5.1Hipotesis
Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah Variabel brand image berpengaruh terhadap variabel loyalitas konsumen.
1.5.2Identifikasi Variabel
Variabel-variabel yaang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1)Brand image ( variabel bebas / X ) adalah skor / penilaian yang diperoleh dari hasil penelitian dan tanggapan responden melalui kuesioner tentang image konsumen terhadap handphone Nokia dilihat dari dimensi brand association, dimana indikator dari brand association adalah kualitas, fitur, manfaat, dan harga.
2)Loyalitas konsumen ( variabel terikat / Y ) adalah skor / penilaian yang diperoleh dari hasil penelitian melalui kuesioner tentang loyalitas konsumen terhadap handphone Nokia dilihat dari indikator-indikator yang ditentukan yaitu komitmen dan konsisten.
1.5.3Teknik Penentuan Populasi dan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah konsumen yang berada di Kampus E Universitas Gunadarma, Kelapa Dua, Cimanggis, Jurusan Manajemen tingkat 4 ( empat ). Sampel yang digunakan adalah 50 responden yang terdiri dari 25 responden laki-laki dan 25 responden perempuan.
1.5.4Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi yaitu data primer, yaitu :
1)Wawancara
Teknik wawancara digunakan untuk mengumpulkan data dengan melakukan pertanyaan langsung kepada para responden dan pihak yang berkompeten dalam penelitian. Wawancara dilakukan dengan metode angket (kuesioner )yang berisi berbagai pertanyaan tentang variabel penelitian.. Data dikumpulkan dengan cara membagikan angket kepada para calon responden khususnya pengguna handphone Nokia.
2)Observasi
Teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti dalam mengumpulkan informasi penelitian. Observasi dilakukan dengan melihat dokumen-dokumen, arsip-arsip, baik yang berupa laporan maupun catatan yang tersedia pada perusahaan.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert 5 point. Metode skala Likert adalah skala yang dipergunakan untuk mengukur sikap positif terhadap suatu objek dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan / statement dimana pertanyaan tersebut dalam kuesioner yang dapat dihitung melalui skala jawaban dengan bobot dan kategori.
1.5.5Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan yaitu dengan metode kualitatif dan metode kuantitatif.
Metode kualitatif adalah metode untuk mengetahui hubungan antara brand image terhadap loyalitas konsumen dengan cara menyebarkan kuesioner. Metode kuantitatif adalah metode pengolahan data yang berhubungan dengan angka-angka dan dapat dihitung dengan pasti untuk menganalisis hubungan brand image terhadap loyalitas konsumen handphone Nokia.
1.5.6Alat Analisis Yang digunakan
Dalam penelitian ini alat analisis yang digunakan adalah sebagai berikut :
1)Uji validitas, suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan kevalidan suatu alat ukur atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur mampu mengukur apa yang diukur dalam suatu penelitian. Alat pengukur yang absah akan mempunyai validitas yang tinggi. Untuk menguji validitas alat ukur atau instrumen penelitian terlebih dahulu di cari nilai (harga) korelasi dengan mennggunakan rumus korelasi Product Moments Pearson.
2)Uji reliabilitas, mengarah pada konsisten atau keteraturan suatu alat ukur. Tingkat reliabilitas memperhatikan sejauh mana alat ukur dapat diandalkan dan dipercaya sehingga hasil pengukuran tetap konsisten jika dilakukan pengukuran berulang-ulang terhadap gejala yang sama dengan alat ukur yang sama pula. Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah dengan menggunakan metode Alpha Cronbach.
Senin, 18 Januari 2010
Posted by SITI HAJAR at 19.58
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar